Search
Close this search box.
Monday, 23 December 2024

Pemerintah RI Harus Menolong Anak-anak Palestina Melalui Pihak Ketiga

[alt_text]

 

 

Foto : situasi di wilayah Palestina

JAKARTA, Lingkarrepublikamedia.com – Kondisi memburuk di banyak tempat di palestina terutama anak-anak. Seperti Kesulitan air bersih untuk minum dan kesulitan makanan yang layak adalah perjalanan detik demi detik dari waktu ke waktu bagi masyarakat di penampungan atau di wilayah perang Palestina.

Pemandangan yang menyedihkan adalah melihat anak anak memakan rumput liar setiap hari atau memakan batang pohon kaktus. Tidak ada lagi makanan yang bisa diperoleh.
Ketakutan keluar dari tempat perlindungan akibat tembakan dan serangan Bom selalu mengarah pada anak-anak bukan lagi rahasia. Karena Anak-anak Palestina adalah target tentara Israel.
Bahkan anak-anak yang sedang mengambil rumput liar di lapangan untuk sekedar mengganjal rasa lapar bila terlihat tentara Israel maka anak-anak di tangkap. Sehingga hilang tidak ada lagi kabarnya, entah itu dibunuh.
Upaya mengirimkan bantuan makanan, minuman dan obat selalu di gagalkan oleh tentara Israel. Kelaparan memang diinginkan oleh tentara Israel untuk anak-anak Palestina. Agar tujuan membantai habis anak-anak Palestina tercapai.

Upaya memberikan bantuan lewat udara sering gagal karena tidak mendapatkan ijin. Akhirnya menjadi zona kematian terbesar untuk anak-anak Palestina selama 6 bulan ini.
Tidak ada lagi yang bisa melindungi anak-anak Palestina dari tindakan pembantaian, penculikan dan pembunuhan secara kejam yang di lakukan oleh pihak tentara israel
Tuduhan kepada tentara Israel yang mencuri organ tubuh rakyat Palestina menjadi sangat serius karena sering ditemukan organ tubuh yang tidak utuh lagi di curi.

LINGKARREPUBLIKAMEDIA.COM
FOTO : situasi di Palestina

Upaya menghentikan perang sudah gagal. Upaya menciptakan keamanan bagi anak-anak sudah punah. Upaya keadilan terwujud juga gagal. Hukum rimba terjadi tiap hari. Siapa yang kuat dia yang menang.
PROF DR KH Sutan Nasomal, SH, MH, menyampaikan kepada media Rabu (05/06/2024).
Bahwa saat ini kita semua sedang di pertontonkan oleh fakta gagalnya seluruh para pemimpin di negara manapun di dunia ini untuk mewujudkan perdamaian.
Bila darah dan air mata masyarakat palestina mengalir ke semua sungai di wilayah timur tengah. Tidak akan juga bisa menghentikan perang.
Menjadi ajang Hukum Rimba adalah hal yang benar di wilayah timur tengah sudah terjadi selama 60 tahun lebih.
Inilah ujian terbesar bagi masyarakat di timur tengah. Tutup mata membiarkan rakyat Palestina di habisi (Genosida). Kemudian menjadi negara-negara yang di taklukkan israel. Bahkan hubungan diplomatik sudah di lakukan para pemimpin Arab ke Israel. Adalah bukti takutnya kepada Israel.
Negara arab yang masih mampu membantu palestina saat ini adalah kekuatan yang tidak berimbang. Israel di dukung Nato dan USA.

Menjadi pelajaran yang harus di pahami oleh seluruh negara-negara ASIA. Bahwa hukum rimba sudah menjadi pilihan negara-negara adidaya. Maka untuk menciptakan ASIA aman dari penjajahan. Maka perlu di kaji ulang masih perlukah negara-negara ASIA ikut bergabung bersama PBB. Perang tidak bisa di hentikan oleh PBB karena di dalamnya di kuasai Israel dan USA.
PROF, DR, KH Sutan Nasomal meminta kepada pemerintah RI mengamankan Palestina dengan menggunakan pihak ke tiga agar bantuan makanan, air minum, obat obatan bisa masuk untuk anak-anak Palestina setiap hari. Selalu ada jalan bila diplomatik RI mau meminta negara-negara yang berdekatan dengan Palestina membuka pintu pintu perbatasannya.
“Bahkan Rumah Sakit harus kembali berfungsi untuk menolong secara optimal, begitu juga para Dokter bisa menolong korban tragedi Perang. Rumah Sakit harus berfungsi bekerja dan menjadi tempat yang aman,” jelasnya.
Tentara persatuan Dunia harus turun tangan menjaga anak-anak Palestina dan para orang tua agar bisa di ungsikan. Mau menunggu apalagi atas dasar kemanusiaan RI mampu melaksanakan ini semua.
Selalu ada peluang dan kemampuan RI sebagai jembatan untuk membantu masyarakat Palestina, bila hal ini di lakukan. Atas dasar kemanusiaan semua pintu-pintu perbatasan negara-negara Arab harus di buka selama terjadi perang agar para korban bisa mengungsi.
“RI sebagai Negara yang mengutamakan perdamaian dan kemerdekaan adalah Hak seluruh Bangsa sesuai UUD 1945. Tidak boleh kalah dan mengalah kepada pihak manapun agar tidak terjadi GENOSIDA kepada masyarakat Palestina,” ujar Sutan.
RI adalah bangsa yang besar dan mampu menciptakan kembali keamanan dan perdamaian di Palestina atas dasar kemanusiaan. Tidak ada alasan RI tidak mampu.
Hubungan baik antara RI dengan negara-negara di Timur Tengah harus di pertajam dengan mendorong semua para pemimpin negara di dekat Palestina agar membuka pintu dan mengamankan semua bentuk gerakan pertolongan atas dasar Kemanusiaan sesuai amanat pada Pancasila.
Penulis : PROF, DR, KH SUTAN NASOMAL, SH, MH, Pimpinan Redaksi Lingkarrepublikamedia.com

Menu

berita

Lainnya

© 2024 Lingkar Republika Media. All rights reserved. Design by sukaweb.site